Nama : Putu Ramaditya Nurjana
NIM : 1705551065
Prodi : Teknologi Informasi
Fakultas : Teknik
Universitas : Universitas Udayana
Mata Kuliah : Network Operating System
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST, MT
Network
Security Management
Pembahasan
materi ini mencakup keamanan pada Network Operating System, bentuk-bentuk
ancaman keamanan, dan manajemen keamanan pada Network Operating System.
Security
Keamanan jaringan
(network security) terdiri dari kebijakan dan praktik untuk mencegah dan
memantau akses yang tidak sah, penyalahgunaan, maupun penolakan yang terjadi di
jaringan komputer. Network security melibatkan otorisasi akses ke data di dalam
jaringan, yang dikendalikan oleh administrator jaringan. Pengguna (users)
memilih atau diberi ID dan password atau informasi otentikasi lain yang
memungkinkan mereka untuk mengakses informasi dan program dalam wewenang mereka
sendiri. Network security mencakup berbagai jaringan komputer, baik publik
maupun pribadi, yang digunakan dalam pekerjaan sehari-hari, melakukan transaksi
dan komunikasi di antara bisnis, instansi pemerintah dan individu. Jaringan
tersebut dapat bersifat pribadi, seperti di dalam perusahaan, dan lainnya yang
mungkin terbuka bagi akses publik.
Macam – macam Ancaman pada NOS
1.
DOS / DDOS. Denial of Services dan
Distributed Denial of Services adalah sebuah metode serangan yang bertujuan
untuk menghabiskan sumber daya sebuah peralatan jaringan komputer sehingga
layanan jaringan komputer menjadi terganggu.
2.
Paket Sniffing. Sebuah metode serangan
dengan cara mendengarkan seluruh paket yang lewat pada sebuah media komunikasi,
baik itu media kabel maupun radio. Setelah paket-paket yang lewat itu
didapatkan, paket-paket tersebut kemudian disusun ulang sehingga data yang
dikirimkan oleh sebuah pihak dapat dicuri oleh pihak yang tidak berwenang.
3.
DNS Forgery. Salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh seseorang untuk mencuri data-data penting orang lain adalah
dengan cara melakukan penipuan. Salah satu bentuk penipuan yang bisa dilakukan
adalah penipuan data-data DNS.
4.
Trojan Horse. Program yang disisipkann
tanpa pengetahuan si pemilik komputer, dapat dikendalikan dari jarak jauh &
menggunakan timer.
5.
IP Spoofing. Sebuah model serangan yang
bertujuan untuk menipu seseorang. Serangan ini dilakukan dengan cara mengubah
alamat asal sebuah paket, sehingga dapat melewati perlindungan firewall dan
menipu host penerima data.
6.
Probe. Usaha yang tidak biasa untuk
memperoleh akses ke dalam suatu sistem / untuk menemukan informasi tentang
sistem tersebut. Dapat dianalogikan sebagai usaha untuk memasuki sebuah ruangan
dengan mencoba-coba apakah pintunya terkunci atau tidak.
7.
Account Compromise. Penggunaan account
sebuah komputer secara ilegal oleh seseorang yang bukan pemilik account
tersebut. Account Compromise dapat mengakibatkan korban mengalami kehilangan
atau kerusakan data.
8.
Root Compromise. Mirip dengan account
compromise, dengan perbedaan account yang digunakan secara ilegal adalah
account yang mempunyai privelege sebagai administrator sistem. Akibat yang
ditimbulkan bisa mengubah kinerja sistem, menjalankan program yang tidak sah.
Vulnerability
Vulnerability pada dunia
komputer adalah suatu kelemahan program/infrastruktur yang memungkinkan
terjadinya exploitasi sistem. kerentanan (vulnerability) ini terjadi akibat
kesalahan dalam merancang,membuat atau mengimplementasikan sebuah sistem. Vulnerability
akan digunakan oleh hacker sebagai jalan untuk masuk kedalam sistem secara
ilegal. Hacker biasanya akan membuat Exploit yang desesuaikan dengan
vulnerability yang telah ditemukan nya. Berikut ini adalah macam – macam vulnerability.
1.
Exploit. Sebuah kode yang menyerang
keamanan komputer secara spesifik. Exploit banyak digunakan untuk penentrasi
baik secara legal ataupun ilegal untuk mencari kelemahan(Vulnerability) pada
computer.
2.
Shellcode. Kode yang digunakan dengan
payload untuk mengeksploitasi komputer target. Biasanya shellcode dibuat untuk
dapat mengontrol komputer, ataupun mendapatkan hak akses komputer target.
3.
Payload. Pembawa exploit yang digunakan
untuk mengeksekusi shellcode. Payload kemudian akan menjalankan shellcode yang
dipilih pada target komputer untuk mendapatkan akses.
SELinux
SELinux merupakan
kependekan dari Security Enhanced Linux. Dari kepanjangannya kita dapat
mengetahui bahwa SELinux ini merupakan peningkatan keamanan dari security
system yang ada di Linux. SELinux pertama kali dikenalkan pada distro Fedora
Core 2, kemudian digunakan juga pada distribusi RHEL dan CentOS. SELinux pun
terus dikembangkan, hingga saat ini masih digunakan pada distibusi Fedora 18,
RHEL 6.4, dan CentOS 6.4. SELinux memiliki 3 mode dalam penggunaannya antara
lain sebagai berikut.
1.
Enforcing. Merupakan konfigurasi keamanan
yang paling ketat.
2.
Permissive. Merupakan konfigurasi keamanan
yang sedikit longgar, tetapi akan melakukan login untuk tindakan jika berjalan
dalam mode enforcing kembali.
3.
Disabled. Konfigurasi yang tidak
mengaktifkan SELinux.
Bagaimana
agar Network Operating System menjadi lebih aman?
Network Operating System
tentunya tidak sepenuhnya aman. bagaimana caranya agar NOS menjadi lebih aman
dari sebelumnya? Berikut ini beberapa cara agar NOS menjadi lebih aman.
1.
Sistem Hardening adalah proses untuk
menilai atau menimbang arsitektur keamanan sistem operasi, serta proses
auditing (memeriksa kembali) apakah sistem operasi yang sudah terpasang berjalan
dengan baik atau tidak. Hal ini untuk mengantisipasi beberapa jenis serangan
yang dapat dilakukan terhadap sistem operasi tersebut. Serangan tersebut bisa
dilakukan oleh attacker apabila banyak kesalahan (vulnerable) yang dijumpai
didalam sistem operasi. Sistem Hardening kurang lebihnya dapat disimpulkan
sebagai langkah awal untuk bertahan dan mengevaluasi dari serangan yang
dilakukan terhadap sistem operasi (komputer), hal ini meliputi.
·
Pengecekan setelah proses instalasi awal.
·
Pengoptimalan sistem operasi sebelum
dilakukan hubungan ke internet
·
Pengecekan secara rutin apabila perlu
dilakukan patching (tambahan) terhadap fasilitas pendukung yang ada didalam
sistem operasi dan aplikasinya.
·
Penghapusan terhadap kesalahan
(vulnerabilities) yang ditemukan.
2.
Patching merupakan software yang dirancang
untuk mengupdate komputer program atau data pendukungnya untuk memperbaiki atau
memperbaharuinya, termasuk memperbaiki masalah kelemahan keamanan.
3.
Open Source. Dengan open source kita dapat
melakukan perbaikan keamanan dengan segera karena dibantu dengan komunitas dan
juga enterprise.
Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama."PPT Network Operating System Pertemuan 10".2019.
Comments
Post a Comment